Yeah, cuma gara-gara motong kuku
saat malam, kamu bisa mati konyol. Jepang, walo dikenal dengan negara
dengan sumber teknologi yang telah maju, tapi ternyata masih percaya dengan
yang namanya takhayul. Salah satu takhayul yang paling umum, dan mungkin
paling nggak masuk akal, adalah “Jangan gunting kuku saat malam (yonaka ni
tsume wo kitte ha ikenai)”.
Kenapa? Karena katanya, kamu
nggak bakal bersama orang tua mu ketika mereka mati (oya no shinime ni aenai) Tapi jangan khawatir. Ada penjelasan
logis dan penjelasan nggak logis dibalik takhayul ini.
Jadi, apa hubungannya kuku kaki
dengan kematian orang tuamu? Gampang aja sih. Artikan aja takhayul
ini sebagai: Menggunting kuku saat malam akan berakibat kematian dini. Nah,
karena kamu udah mati, kamu nggak bakal bisa melihat orang tuamu mati.
Lha tapi gimana kok gunting kuku
saat malam malah menyebabkan kematianmu?
Teori 1: Karena kamu secara nggak
sengaja menyebabkan kematianmu sendiri.
Di jaman teknologi serba canggih sekarang ini, kita punya satu alat yang namanya guntung kuku, bahkan yang elektrik.
Itu kan sekarang.
Tapi di jaman Edo dulu (1603-1868), mereka nggak punya alat kayak gini. Jadi kalo kuku mereka mulai panjang, mereka menggunakan pisau (kayak gambar di atas), atau benda tajam lain.
Karena harus kerja di lapangan sepanjang hari, mereka nggak punya waktu buat gunting kuku saat malam, jadi mereka memotong kuku mereka hanya bermodalkan cahaya api atau bulan saat malam. Bayangin aja, pisau tajam plus kegelapan berakhir jadi sebuah bencana, apalagi waktu itu penanganan keselematan masih nggak secanggih sekarang.
Luka berubah jadi infeksi. Dan itulah kematian paling konyol jaman Edo: mati karena memotong kuku. Kesimpulannya, kalo kamu memotong kukumu dalam gelap dengan pisau, kamu bisa mati. Karena udah mati, berarti kamu nggak bisa melihat pemakaman orang tuamu ketika mereka mati di masa depan.
Itu kan sekarang.
Tapi di jaman Edo dulu (1603-1868), mereka nggak punya alat kayak gini. Jadi kalo kuku mereka mulai panjang, mereka menggunakan pisau (kayak gambar di atas), atau benda tajam lain.
Karena harus kerja di lapangan sepanjang hari, mereka nggak punya waktu buat gunting kuku saat malam, jadi mereka memotong kuku mereka hanya bermodalkan cahaya api atau bulan saat malam. Bayangin aja, pisau tajam plus kegelapan berakhir jadi sebuah bencana, apalagi waktu itu penanganan keselematan masih nggak secanggih sekarang.
Luka berubah jadi infeksi. Dan itulah kematian paling konyol jaman Edo: mati karena memotong kuku. Kesimpulannya, kalo kamu memotong kukumu dalam gelap dengan pisau, kamu bisa mati. Karena udah mati, berarti kamu nggak bisa melihat pemakaman orang tuamu ketika mereka mati di masa depan.
Teori 2: Kamu bakal memperpendek hidupmu
Teori ini cukup mengerikan, tapi lebih banyak takhayulnya.
Pertama, kita akan bermain-main sebentar dengan karakter kanji. Kita kan lagi bahas masalah memotong kuku saat malam, atau kalo menurut orang Jepang, bisa disingkat jadi “kuku malam” (yo-tsume).
Pengucapan ini mirip dengan pengucapan (yo wo tsumeru) atau (yo-tsume) untuk singkatannya. Disini artinya “untuk memperpendek”. Jadi dengan memotong kukumu saat malam, kamu memperpendek umurmu sendiri, karena itu kamu mungkin bakal mati sebelum orang tuamu.
“Memperpendek umur” lainnya adalah, saat kamu memotong kuku saat malam, kamu bakal manggil “kematian” itu sendiri. Dulu, kalo kamu memotong kukumu saat malam, mungkin kamu melakukannya di samping api. Jadi, potongan kukumu bisa masuk ke dalam kobaran api. Bau dari kuku yang terbakar itu nggak sama kayak bau kremasi. Jadi secara nggak langsung kamu mengirim pesan ke “kematian” kalo kamu mengundang mereka untuk mengambil jiwamu sedikit, atau seluruhnya.
Pertama, kita akan bermain-main sebentar dengan karakter kanji. Kita kan lagi bahas masalah memotong kuku saat malam, atau kalo menurut orang Jepang, bisa disingkat jadi “kuku malam” (yo-tsume).
Pengucapan ini mirip dengan pengucapan (yo wo tsumeru) atau (yo-tsume) untuk singkatannya. Disini artinya “untuk memperpendek”. Jadi dengan memotong kukumu saat malam, kamu memperpendek umurmu sendiri, karena itu kamu mungkin bakal mati sebelum orang tuamu.
“Memperpendek umur” lainnya adalah, saat kamu memotong kuku saat malam, kamu bakal manggil “kematian” itu sendiri. Dulu, kalo kamu memotong kukumu saat malam, mungkin kamu melakukannya di samping api. Jadi, potongan kukumu bisa masuk ke dalam kobaran api. Bau dari kuku yang terbakar itu nggak sama kayak bau kremasi. Jadi secara nggak langsung kamu mengirim pesan ke “kematian” kalo kamu mengundang mereka untuk mengambil jiwamu sedikit, atau seluruhnya.
Teori 3: Kamu bakal memancing amarah arwah
Pertama, penting buat kamu untuk percaya dulu kalo batas antara dunia fisik dan dunia spiritual itu cuma setipis kertas saat malam (terutama jam 3 pagi). Jadi setelah kegelapan datang, besar kemungkinan arwah-arwah akan berkeliaran.
Beberapa orang percaya kalo bagian jiwamu itu berada di kukumu. Jadi waktu kamu memotongnya, kamu bakal melepas sebagian rohmu yang sekarang merasa ditolak dan marah ke dunia malam yang penuh roh. Kalo kamu membuat jiwamu sendiri marah, dia bakal manggil roh jahat lain untuk bikin masalah denganmu, yang bakal berakibat kematianmu.
Penjelasan lainnya, tapi lebih nggak serem, adalah karena banyaknya arwah yang berkeliaran saat malam, memotong kukumu dan melepaskan rohmu yang sedih ke dunia akan membuat suasana melankolis malam akan terasa lebih suram.
Teori 4: Tubuhmu bakal dirasuki roh jahat.
Teori terakhir ini juga berhubungan dengan hal gaib. Tapi kali ini pelaku utamanya adalah si pisau. Beberapa orang percaya kalo alat pemotong punya kekuatan spiritual yang dapat melindungimu dari roh jahat, kecuali kamu menggunakannya untuk memotong kukumu. Dengan memotong kukumu dengan belati, berarti kamu membuka sebuah ruang dalam tubuhmu, sehingga roh jahat bisa masuk ke dalam tubuhmu. Tahu kan apa yang akan terjadi kalo kamu kerasukan?
Kalo menurut 4 teori ini, saya paling percaya dengan teori 1. Paling logis sih. Dan kayaknya emang dari sanalah takhayul ini berasal.
Tapi bagi orang Jepang yang nuansa tradisional nya sangat kental, orang Jepang juga masih percaya dengan 3 teori lainnya.
Tapi ada juga yang nggak percaya dengan takhayul ini. Mereka tetap memotong kuku mereka saat malam, karena saat berendam malam hari akan membuat kukumu jadi lunak sehingga jadi lebih mudah untuk dipotong.
Kalo menurut 4 teori ini, saya paling percaya dengan teori 1. Paling logis sih. Dan kayaknya emang dari sanalah takhayul ini berasal.
Tapi bagi orang Jepang yang nuansa tradisional nya sangat kental, orang Jepang juga masih percaya dengan 3 teori lainnya.
Tapi ada juga yang nggak percaya dengan takhayul ini. Mereka tetap memotong kuku mereka saat malam, karena saat berendam malam hari akan membuat kukumu jadi lunak sehingga jadi lebih mudah untuk dipotong.
Jadi kamu percaya Takhayul kayak gini..?? Beri komentar dan bagikan ya!
sumber : hello-pet.com
Jadi,
apa kamu percaya sama takhayul kayak gini? Beri komentar dan bagikan
ya! - See more at:
http://hello-pet.com/quiz?id=25301#sthash.WhglLkmK.dpuf
0 komentar:
Post a Comment