Ninja adalah salah satu simbol yang paling mudah dikenali di Jepang.
Prajurit mata-mata yang ditakuti ini berubah menjadi ikon budaya pop
yang digambarkan melalui komik dan film. Wajah bertopeng dan dongeng
kekuatan menghilang terus menginspirasi hingga saat ini. Dewan
Pariwisata Jepang berharap untuk memanfaatkan kepopuleran sosok ninja.
Dikutip dari The Telegraph Travel, untuk membangkitkan minat mengenal
sejarah ninja, minggu lalu Badan Ninja telah didirikan. Aktivitas yang
terkait dengan ninja merupakan bagian dari kampanye pariwisata Jepang.
Wali kota dan para gubernur dari perfektur di seluruh Jepang berkostum
seperti ninja, lengkap dengan ikat kepala untuk meluncurkan inisiatif
tersebut.
“Melalui ninja, kami ingin menghidupkan kembali masyarakat kita,”
kata Eikei Suzuki, Gubernur perfektur Mie dan salah satu orang yang
berkostum hitam kepada Japan Times.Daerah Mie adalah sebuah tempat dikenal sebagai Perguruan Iga, tempat
di mana Ninjitsu lahir. Dalam beberapa tahun terakhir, jika ingin
mencoba melempar alat tempur ninja berupa bintang, sebaiknya bersiap
untuk menuju Iga. Perguruan Iga dapat ditempuh dengan kereta api selama
2,5 jam dari Osaka. Perguruan Iga setiap tahun menyelenggarakan Festival
Ninja yang dikenal dengan Festival Iga-Ueno.
Saat ini pemerintah ingin menambah daftar pertunjukkan yang terkait dengan era penjajahan. Seni bela diri tradisional saat ini ada di website Dewan Pariwisata Jepang sehingga wisatawan dapat mempelajari lebih lanjut.
“Ninja adalah hal yang selalu dikenal yang dapat mempromosikan pariwisata," kata Hiroshi Mizohata, Ketua Dewan Pariwisata Jepang.
Pemerintah Jepang berharap mengenalkan ninja dapat menarik kunjungan wisatawan dan dapat berlanjut hingga Olimpiade yang akan digelar di tahun 2020.
0 komentar:
Post a Comment