Tujuan pemeriksaan laboratorium, diantaranya untuk mendeteksi adanya
penyakit, menentukan faktor risiko penyakit, memantau perkembangan
penyakit dan memantau efektivitas pengobatan. Hasil pemeriksaan
laboratorium memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan medis,
karena itu akurasi hasil menjadi suatu keharusan. Hasil pemeriksaan
yang tidak akurat dikarenakan persiapan pemeriksaan yang kurang optimal
akan menyebabkan tujuan pemeriksaan tidak tercapai dan dapat
mengakibatkan diagnosa yang kurang tepat dan berujung pada penanganan
medis yang kurang tepat pula.
- Pasien harus puasa minimal selama 10 jam sebelum pengambilan darah, kecuali untuk pemeriksaan glukosa puasa minimal 8 jam. Untuk pemeriksaan trigliserida, sebaiknya pasien puasa selama 12 jam.
- Selama puasa, pasien tidak diperbolehkan makan dan minum, kecuali air putih
- Hindari merokok, makan permen karet, minum kopi dan teh (tanpa gula), alkohol, addictive drugs (seperti amphetamine, morphine, heroin, cannabis) karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.
- Jangan berpuasa lebih dari 14 jam.
- Jangan melakukan aktivitas berat seperti berolahraga sebelum pengambilan darah.
- Pengambilan darah sebaiknya dilakukan pagi hari, antara pukul 07.00 - 09.00. Hal ini karena pagi hari merupakan keadaan basal tubuh dimana pada umumnya belum melakukan banyak aktivitas.
Terkadang sebagian pasien masih mengabaikan anjuran tersebut, baik
karena lupa, terlalu sulit dilakukan ataupun karena kesibukan yang tidak
memungkinkan pasien mengikuti anjuran tersebut. Padahal persiapan
pemeriksaan ini dibuat berdasarkan berbagai pertimbangan yang fokus pada
keselamatan pasien (patient safety).
Berikut penjelasan anjuran persiapan sebelum pemeriksaan:
1. Mengapa Harus Puasa?
Kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang Anda konsumsi akan
diserap ke dalam aliran darah dan bisa memberikan dampak langsung pada
tingkat glukosa darah, lemak dan besi. Puasa minimal selama 10-12 jam
(kecuali glukosa minimal 8 jam) akan mengurangi variabilitas substansi
tersebut dan juga variabilitas substansi lain dalam darah. Hal ini untuk
memastikan agar hasil pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh konsumsi
makanan terakhir dan dapat diinterpretasikan dengan benar oleh dokter.
Beberapa pemeriksaan yang mewajibkan puasa, antara lain : pemeriksaan
glukosa, kolesterol ( profil lipid/lemak), urea dan asam urat.
Puasa dalam konteks laboratorium adalah tidak mengonsumsi makanan dan
minuman (kecuali air putih) dalam jangka waktu yang ditentukan. Anda
sebaiknya meminum air putih dalam jumlah cukup, karena tubuh yang
terhidrasi dengan baik akan memberikan gambaran kadar pemeriksaan yang
sebenarnya.
Jika Anda tidak berpuasa atau berpuasa dalam waktu yang lebih singkat
dari yang dianjurkan, pemeriksaan yang Anda lakukan akan memberikan
hasil yang tidak akurat karena pemeriksaan tertentu masih dipengaruhi
oleh makanan. Untuk itu Anda sebaiknya mengulang pemeriksaan tersebut
untuk mendapatkan hasil yang akurat. Jika Anda merasa berpuasa justru
akan menimbulkan masalah bagi kondisi tubuh, Anda dapat
mengkonsultasikannya kepada dokter atau perawat.
2. Berapa lama sebaiknya Anda berpuasa?
Umumnya, pasien diminta untuk puasa selama 12 jam sebelum melakukan
pemeriksaan laboratorium kecuali jika Anda hanya diminta periksa
glukosa, puasa cukup dilakukan selama 8 jam. Namun, dokter atau perawat
mungkin akan memberikan saran dan masukan yang berbeda. Agar mendapatkan
hasil tes yang akurat, lakukan saran dokter atau perawat.
3. Mengapa tidak mengkonsumsi obat-obatan atau jika tidak harus melaporkan obat-obatan yang dikonsumsi?
Ketika hendak melakukan pemeriksaan, pasien tidak diperkenankan untuk
mengonsumsi obat-obatan. Beberapa obat akan berdampak terhadap hasil tes
darah. Tetapi ini tidak berarti Anda diwajibkan untuk berhenti minum
obat. Misalnya, penggunaan oral corticosteroids dapat meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah. Untuk itu Anda diharapkan menginformasikan
obat-obat yang dikonsumsi ke pihak laboratorium. Hal ini bertujuan untuk
membantu pihak laboratorium dalam memvalidasi hasil Anda.
4. Mengapa pemeriksaan sebaiknya dilakukan pada 07.00-09.00 pagi?
Pemeriksaan laboratorium sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena
merupakan keadaan basal tubuh setelah beristirahat pada malam hari.
Selain itu tubuh kita memiliki variasi biologis sesuai dengan waktu,
artinya kadar analit yang diperiksa pada pagi hari dapat memberikan
hasil yang berbeda jika diperiksa pada sore hari. Contohnya pemeriksaan
hormon Cortisol, kadarnya akan meningkat pada pagi hari dan mencapai
kadar terendah pada sore hari. Untuk itu pastikan Anda mengikuti
petunjuk dokter atau petugas laboratorium sebelum periksa laboratorium.
Persiapan pemeriksaan yang benar merupakan hal yang perlu Anda lakukan ,
sebagai upaya untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, untuk
diagnosa dan pengobatan yang tepat oleh dokter. Lakukan dengan benar
untuk menghindari pemeriksaan ulang atau menghindari pemeriksaan
tambahan yang tidak perlu.
sumber : prodia.com
sumber : prodia.com
0 komentar:
Post a Comment