Saturday, 14 March 2015

Di Jepang, lokasi pembantaian malah jadi spot untuk nyatakan cinta



Lokasi pembantaian biasanya dipandang sebagai tempat yang menakutkan, bahkan dikelilingi kisah horor yang begitu populer di kalangan masyarakat hingga menjadi urban legend. Tetapi lokasi pembantaian yang satu ini malah dijadikan lokasi favorit bagi para remaja untuk menyatakan cinta kepada pujaan hati. Di mana letak lokasi peristiwa berdarah yang kini menjadi tempat romantis tersebut?

Dilaporkan situs Rocketnews24, tempat itu berada di Tokyo, di persimpangan antara stasiun NHK, kantor pajak Shibuya, dan Amway Japan.

Lokasi yang ditandai sebuah tugu peringatan tersebut merupakan saksi bisu bagi Insiden 2-26, upaya pemberontakan yang dilancarkan untuk menggulingkan perdana menteri dan militer Jepang. Pelakunya adalah sekelompok militan muda yang menyebut diri sendiri Gigun atau ‘pasukan adil’.

Pada masa itu, militer Jepang terbagi menjadi dua kelompok. Tentara lulusan sekolah militer dan para perwira yang berasal dari universitas militer. Kelompok Gigun yang terdiri dari para tentara lulusan sekolah militer biasa merasa Jepang berada di tangan yang salah, karena dikuasai kelompok elit dan pemerintahan korup. Karena itulah mereka ingin mengembalikan pemerintahan ke jalur yang benar.

Pada tanggal yang sudah ditentukan, sekelompok Gigun yang terdiri dari 1.500 tentara mencoba menghabisi pejabat-pejabat penting dalam pemerintahan, termasuk perdana menteri Okada. Selain itu mereka juga berencana untuk menghancurkan pos-pos penting seperti markas kepolisian Tokyo dan kantor berita Asahi Shimbun.








Kudeta itu pada akhirnya harus gagal. Namun sejumlah tentara dari pihak militer maupun pemberontak terlanjur meregang nyawa dalam baku tembak berdarah. Setelah operasi pembersihan oleh militer Jepang yang berlangsung selama empat hari, Gigun menyerah dan sejumlah otak di balik pemberontakan tersebut ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan regu tembak.

Sejak itu, lokasi Insiden 2-26 dikenal sebagai tempat terjadinya peristiwa berdarah. Penduduk setempat bahkan meyakini kalau tempat itu berhantu. Beberapa di antaranya mengaku pernah mendengar derap langkah sepatu bot tentara di tengah malam.



Tetapi, dalam beberapa dekade lokasi tersebut justru berkembang menjadi tempat yang bisa mendatangkan berkah bagi pasangan. Para remaja putri percaya kalau arwah para tentara yang menghantui tempat itu akan memberkahi pasangan muda yang mengikrarkan cinta di sana.

Pasalnya para pemberontak yang tewas itu kebanyakan prajurit muda yang belum sempat merasakan indahnya cinta. Selain itu, 2-2-6, tanggal terjadinya pemberontakan dalam bahasa Jepang dieja ‘fu-fu-roku‘, mirip dengan bunyi kata ‘fufu rokku‘ yang berarti ‘ikatan pasangan’ atau ‘pernikahan’. Percayakah Anda?

sumber : Merdeka.com

0 komentar:

Post a Comment